Sabtu, 07 Maret 2015

Kegiatan Minat Baca



Prakata :

Fakta yang sungguh memprihatinkan, menurut survey United Nations Educations, Scientific and Cultural Organitation (UNESCO) tahun 2011, bahwa Minat Baca orang indonesia hanya bernilai 0,001 artinya hanya 1 dari 1.000 orang Indonesia yang masih memiliki minat baca tinggi. Berdasarkan data Bank Dunia Nomor 16369-IND untuk posisi di Asia Timur, minat baca orang Indonesia memegang posisi terendah dibawah skor Filipina. Dan hasil survey PISA (Programme for International Student Assessment) terbaru yang dilakukan oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development) tentang tingkat kemampuan membaca, disimpulkan bahwa membaca adalah salah satu kunci sukses bagi negara-negara maju atau yang berkembang dengan pesat baik dalam soal perekonomian atau pendidikan, dari hasil survay menunjukkan adanya bukti keampuhan membaca bagi perkembangan dan kemajuan sebuah negara. (dikutip dari berbagai sumber)

Bagaimana meningkatkan minat baca siswa SD N Ledug…

Kita perlu iri hati dengan ‘keberhasilan’ Minat Jajan siswa di sekolah kita yang bisa dikatakan hampir 100persen ‘berhasil’. Setiap hari bisa kita saksikan yang secara kwantitatif peredaran uang jajan bisa menyamai atau bahkan melebihi dana BOS tiap tahunnya, dengan rata-rata tiap siswa jajan 5.000 rupiah tiap harinya. Merupakan fenomena yang bisa jadi mengkhawatirkan kita, menjadikan generasi konsumfif di masa depan, bila tidak diimbangi dengan minat keilmuan yang tinggi, yang barometernya tentu saja seperti hasil survay diatas adalah meningkatnya minat baca.

Perpustakaan SDN Ledug, dengan standar yang pernah diakui secara Nasional sebagai perpustakaan terbaikpun sepertinya juga belum mampu menampakan hakekat fungsi dan keberhasilanya dalam rangka meningkatkan minat baca siswanya. Oleh karenanya dibutuhkan kesadaran yang sungguh-sungguh dari semua pihak, baik itu guru, siswa, orang tua siswa, serta masyarakatnya untuk berkontribusi memberi perhatian secara terpola.

Demikian pula Pengurus Perpustakaan SDN Ledug, dengan pembinaan lebih serius dari Kepala Sekolah untuk semestinya bersegera meningkatkan, memanfaatkan, dan memaksimalkan sumber daya yang ada serta mengambil langkah-langkah dalam rangka mengoptimalkan fungsi dan tujuan perpustakaan dengan membuat beberapa program kerja yang bergairah dan menyenangkan bila dikerjakan.

Untuk tahap awal sebagaimana pertemuan saya dengan sebagian pengurus perpustakaan, diputuskan untuk membuat agenda promosi perpustakaan dengan langkah yang dipandang strategis membentuk suatu lembaga kesiswaan dengan nama Duta Pustaka.

Dengan terbentuknya Duta Pustaka, diharapkan bisa menjadi langkah awal yang baik dalam rangka mempromosikan semangat minat baca siswa SDN Ledug dengan mengedepankan beberapa para siswanya agar memiliki tingkat minat baca yang lebih tinggi dan kemudian mampu menjadi penyemangat bagi teman-temannya.

Selebihnya saya membuat konsep langkah-langkah strategis lainnya, serta mengambil beberapa point dari keterkaitan dengan otomasi perpustakaan, untuk dipertimbangkan :

  
Wacana Program Pengembangan.

1. Duta Pustaka (The Libraries Student Ambassadors)
· Kelompok siswa dalam skala sekolah dan kelas yang dipilih karena kriteria lebih baik dalam kunjungan dan peminjaman buku di perpustakaan
· Dibentuknya Duta Pustaka disamping sebagai model pengguna perpustaskaan yang baik, juga untuk tujuan promosi mengajak teman-temannya agar berminat berkunjung, membaca, dan meminjam buku di perpustaskaan.
·Duta Pustaka dibina oleh Team Pelaksana Harian (bukan pengurus perpustakaan) yang terdiri dari beberapa guru yang dipilih oleh kepala sekolah
· Team Pelaksana Harian membina dan melatih Duta Pustaka agar menjadi pembaca yang baik, mampu menulis cerita, dan bercerita.
· Pengurus perpustakaan memberi pelatihan khusus kepada Duta Pustaka agar memahami pengelolaan perpustakaan secara sederhana (menempel label barcode, melaksanakan sirkulasi peminjaman, dan kegiatan perpustakaan sederhana lainnya)
· Guru Kelas membina Duta Pustaka di kelas masing-masing (membaca, menulis, dan bercerita), termasuk menampilkan Duta Pustaska untuk bercerita di depan kelas.
· Pengurus perpustakaan membuat panduan tentang Duta Pustaka, agar team pelaksana harian dan guru kelas memahami tugas-tugasnya untuk membina Duta Pustaka.
· Duta Pustaka dapat disebar luaskan arti pentingnnya kepada sekolah lain dengan mengundang sekolah di wilayah terdekatnya untuk berkontribusi memajukan perpustakaan sekolah masing-masing.
· Duta Pustaka dapat diperlombakan antar sekolah.

2. Buku Bacaan Kesukaanku (My Favorite Read)
· Buku Bacaan Kesukaanku adalah jenis kegiatan untuk seluruh siswa berupa pilihan buku bacaan, kemudian menulis ringkasannya dan mampu menceritakannya. Buku cerita pilihan adalah buku cerita yang dianggap oleh siswa sebagai buku cerita kesukaannya.
· Siswa yang telah membaca bermacam buku bacaan, kemudian sekolah meminta siswa menentukan salah satu dari buku-buku bacaan yang telah dibacanya untuk dijadikan sebagai bacaan kesukaan
· Kegiatan Buku Bacaan Kesukaanku diikuti oleh seluruh siswa yang diselenggarakan sekolah dengan kordinasi pengurus perpustakaan, dimaksudkan untuk pembiasaan siswa meminjam atau membaca buku di perpustakaan dan belajar bagaimana siswa dapat mendeskripsikannya dalam bahasa tulis dan bahasa lisan.
· Kegiatan Buku Bacaan Kesukaanku dibina oleh guru kelas masing-masing
· Hasil ringkasan buku bacaan kesukaan, hardcopy disetorkan kepada pengurus perpustakaan untuk disimpan, dikelompokan, atau dibukukan sebagai kumpulan karya siswa dengan kategori sinopsis dengan cover yang baik dan kuat. Softcopy disimpan di database otomasi perpustakaan.
· Bekerja sama dengan Guru pembina IT, agar pembelajaran IT di Lab Komputer sekolah menyertakan tulisan Buku Bacaan Kesukaanku sebagai bagian dari pelajaran IT, dan siswa juga bisa melaksananan bagaimana cara menyimpan softcopy di database perpustakaan yang sudah terdapat jaringan ke server database perpustakaan.
· Hasil tulisan dapat juga dibacakan di depan kelas, di acara sekolah, atau untuk diperlombakan.
· Pengurus perpustakaan membuat panduan pelaksanaan kegiatan Buku Bacaan Kesukaanku dan disetujui kepala sekolah untuk dilaksanakan oleh guru kelas dan guru IT dalam melaksanakan dan membina siswa kelasnya.
· Kegiatan untuk Model, sebelum diwajibkan untuk seluruh siswa, kegiatan Buku Bacaan Kesukaanku dapat dimulai atau dirintis dari Duta Pustaka.

3. Perpustakaan Kelas (Library in Class)
· Kegiatan Perpustakaan Kelas ditujukan dalam rangka mempromosikan Perpustakaan lebih dekat lagi kepada siswanya, sepertinya perlu diberlakukan lagi keberadaan perpustakaan kelas ini, dengan format yang lebih ditingkatkan keberdayaannya.
· Dapat dikelola oleh Duta Pustaka di kelas masing-masing dengan teknis pengelolaan diatur oleh Pengurus perpustakaan.
· Pengurus Perpustakaan membuat aturan teknis mengelola Pepustakaan Kelas ini agar pengelolaannya teratur, seragam, dan terbina dengan baik.
· Kegiatan Perpustakaan Kelas ini pada skala siswa dapat dikordinasikan secara praktis dan sederhana oleh Duta Pustaka di masing-masing kelas dan dipantau serta dikembangkan oleh Guru kelas.

Teknis pengelolaan (sebagai contoh) :
o Duta Pustaka Kelas meminjam beberapa buku dari perpustakaan untuk dibawa ke kelas masing-masing dan ditawarkan untuk dipinjam oleh teman-teman di kelasnya.
o Duta Pustaka kelas mencatat ID peminjam dan ID buku yang dipinjam.
o Duta Pustaka menyerahkan data peminjaman dan mengembalikan sisa buku yang tidak dipinjam untuk dicatat di database otomasi.
o Guru Kelas bertugas membina dan memantau proses pelaksanaannya.
  
4. Buku Panduan Perpustakaan (Manual of Library)
· Perpustakaan mencetak atau menerbitkan Buku Panduan Perpustakaan untuk disebarluaskan kepada penggunannya agar pengguna mengenal lebih dalam tentang keadaan dan kondisi perpustakaannya.
· Isi Buku Panduan Perpustakaan antara lain:
o Visi Misi Perpustakaan
o Lokasi dan Ruang Perpustakaan
o Pengurus dan tenaga Perpustakaan
o Koleksi Materi Perpustakaan
o Teknis Peminjaman
o Tata Tertib Peminjaman
o Kegiatan/Program Perpustakaan
o Promosi
o Dll..
· Buku Panduan Perpustakaan selain di berikan kepada anggota (siswa/Ortu, dan guru), juga dapat diberikan kepada masyarakat terpilih misal ketua RT, ketua RW, Perangkat Desa, dan tokoh masyarakat lainnya)

5. Sahabat Perpustakaan (Friends of the Library)
· Adalah kegiatan yang menyertakan orang tua atau wali murid dalam aktivitas kegiatan perpustakaan, dengan kata lain setiap warga masyarakat khususnya wali murid yang memiliki kepedulian terhadap perpustakaan dapat menjadi anggota Sahabat Perpustakaan
· Atau siapa saja yang peduli kepada perpustakaan menjadi anggota Sahabat Perpustakaa, dengan kriteria mendukung perpustaskaan berupa tenaga, pemikiran, donasi, sumbangan buku, dll
· Anggota Sahabat Perpustakaan dapat berpartisipasi dalam program promosi membaca dengan menjadi motivator di rumah dalam kegiatan membaca anak-anak merka.
· Anggota Sahabat Perpustakaan juga dapat menyediakan atau mengusahakan dana ekstra untuk berbagai kegiatan perpustakaan dan dapat membantu kegiatan khusus yang memerlukan lebih banyak biaya tambahan daripada yang dapat disediakan perpustakaan.
· Perpustakaan menerbitkan IDCard Sahabat Perpustakaan yang dianugerahkan kepada anggota Sahabat Perpustakaan.
· Perpustakaan membuat panduan tentang Sahabat Perpustakaan, untuk dipromosikan dan disebarluaskan kepada masyarakat.

6. Peduli Perpustakaan (Students Care Library)
· Peduli Perpustakaan adalah satu kegiatan yang melibatkan penggalangan dana kecil dari siswa, misal 100 rupiah setiap hari, bertujuan melatih siswa untuk tidak menghabiskan semua uang jajannya dan menyisihkan sedikit uang jajan (100rp) untuk kepedulian kepada perpustakaan.
· Biaya penggalangan tersebut daspat dikembalikan lagi kepada anak berupa hadiah peminjam terbanyak, hadiah lomba bercerita, pembelian buku yang disukai anak, kegiatan mendatangkan penulis buku, atau untuk kegiatan perpustakaan lainnya.
· Mengupayakan teknis penggalangan sesederhana mungkin dengan melibatkan kordinasi Duta Pustaka di tiap kelasnya masing-masing, juga peran serta bimbingan dari guru kelas.
· Pengurus perpustakaan membuat Panduan Teknis Penggalangan serta promosi kepada siswa, guru, dan orang tua siswa.
  
7. Tanaman Pustaka (Plant School Library)
· Adalah kegiatan untuk menghubungkan antara KBM dengan lingkungan dan Perpustakaan, berupa bagaimana belajar mengenal tanaman yang terdapat di lingkungan sekolah dengan merujuk pada informasi tanaman yang ada di perpustakaan.
· Sekolah memberi nama pada tanaman yang ada di lingkungan sekolah, kemudian pengurus perpustakaan membuatkan informasinya tentang tanaman tersebut untuk dibendel dan menjadi bahan rujukan siswa yang ingin mengetahui tentang informasi tanaman tersebut.
· Atau juga bisa diadakan kegiatan tiap kelas, dimana siswa tiap kelompok kelas menanam tanaman kemudian membuatkan ringkasan tentang tanaman dimaksud dengan literatur dari perpustakaan atau media internet.
· Siswa dapat memahami tentang tanaman yang ada di lingkungan sekolahnya, guru dapat menjelaskan sesuai dengan kurikulum, dan perpustakaan dapat meningkatkan kwalitas ketersedian informasi.
· Hasil karya kegiatan kelas ini dapat dibukukan oleh kelas masing-masing untuk kemudian menjadi milik perpustakaan.
· Pengurus perpustakaan membuat panduan kegiatan ini untuk disosialisasikan kepada guru kelas.

8. Direktori Ide dan Gagasan Perpustakaan (The idea for the Library)
· Adalah suatu kegiatan atau teknis yang diselenggarakan pengurus perpustaskaan untuk mengumpulkan ide dan gagasan dari siswa, guru, dan masyarakatnya untuk kemajuan perpustakaan.
· Ide dan gagasan yang bila secara sengaja diselenggarakan diharapkan dapat memberikan gairah kepedulian anggota dan masyarakat untuk memberikan kontribusi pemikiran terhadap kemajuan perpustakaan.
· Ide dan gagasan ditampung oleh pengurus perpustakaan dan dibukukan berdasarkan kategori dan dicetak dalam bentuk Direktori.
· Teknis sederhana dengan membuat kotak saran, ide, dan gagasan yang ditempatkan di beberapa tempat strategis di lingkungan sekolah.
· Teknis lebih otomatis dapat mempergunakan sistem SMS Gateway untuk maksud lebih praktis dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. SMS Gateway dapat disambungkan ke database otomasi perpustakaan, maka data secara otomatis dapat tertampung berdasarkan kategori.
· Pengurus Perpustakaan membuat panduan teknis pengelolaan kegiatan menampung ide dan gagasan, mendiskusikannya, serta mensosialisasikannya.

9. SMS Gateway Perpustakaan
· Adalah Otomasi berbasis SMS, melalui jalur modem atau server GSM yang secara otomatis diperpunakan untuk alat komunikasi, promosi suatu kegiatan.
· Masyarakat dapat memberikan kontribusi berupa ide dan gagasan dengan mengirimkannya via sms ke server SMS Gateway, dengan syarat menjadi anggota terlebih dahulu
· Menampung keinginan pengguna, siswa, guru dan masyarakat tentang buku bacaan.
· Menyambung silaturahmi dengan secara otomatis mengucapkan hari besar, ultah, dan kominikasi lainnya
· Media untuk secara otomatis peringatan dini tentang keterlambatan mengembalikan buku
· Menginformasikan bila ada buku baru yang penting untuk bahan bacaan, misal ketika ada gempa, maka perpustakaan dengan cepat meninformasikan ada buku tentang gempa.

10. Blog, Sosmed, Email, dan Telpon Perpustakaan
· Pengurus perpustakaan membuat website atau blog atau sosial media lainnya untuk tujuan mensosialisasikan kegiatan perpustakaan ke dunia maya, agar dapat diakses dan mendapat kontribusi secara lebih luas.
· Pengurus perpustakaan atau kepala sekolah menunjuk satu orang atau lebih guru untuk mengelola media internet dimaksud. Karena media internet harus selalu update informasi tiap waktunya.
· Media internet dimaksud juga dapat dijadikan sarana untuk menjalin hubungan dengan media lainnya yang sejenis, semisal dengan media perpustakaan pemerintah, Perpustakaan BUMN, Perpustakaan luar negeri, dan kelompok pecinta buku (The Book Lovers Comunnity) tingkat nasional maupun internasional.

11. Radio Streaming Perpustakaan
· Radio streaming adalah radio internet yang bisa digunakan sebagai media alternatif untuk informasi dan komunikasi, dibuat melalui jalur internet dengan berlangganan ke hosting penyedia aplikasi radio streaming.
· Radio streaming dikelola perpustakaan untuk tujuan menyambung kedekatan dan menyebarkan informasi serta promosi perpustakaan setiap waktunya kepada pengguna dan masyarakat yang mengaksesnya.
· Radio internet juga dapat dipergunakan untuk media Pembacaan cerita dari buku pustaka oleh guru atau siswa terpilih
· Dapat juga berperan sebagai media pembelajaran bagi siswa yang mengaksesnya di rumah.


Jaringan Komputer, Ruang Perpustakaan, Team
  
12. Jaringan Komputer Pengunjung
· Dibutuhkan jaringan komputer khusus untuk pengunjung yang terhubung secara data ke server.
· Komputer pengunjung difungsikan untuk mendata ketika siswa masuk ke ruang perpustakaan baik untuk tujuan membaca atau meminjam buku.
· Siswa secara mandiri dapat mengisi data pengunjung dengan men-scan barcode yang ada di kartu anggota.
  
13. Jaringan dengan Lab Komputer
· Komputer di Lab komputer dapat dimanfaatkan oleh perpustakaan dengan menyatukan jaringan seluruh komputer Lab dengan komputer program otomasi perpustakaan sebagai servernya.
· Siswa atau guru dapat mengakses data perpustakaan dari komputer yang berada di lab komputer, atau sebaliknya mengirim data dari komputer lab ke komputer server.
· Akses data berupa pencarian data buku, dan pengiriman data misal menyimpan hasil karya tulisan siswa (Sinopsis, Buku Bacaan Kesukaanku) ke server.

14. Ruang Perpustakaan
· Perpustakaan pada era sekarang telah beralih fungsi bukan hanya sekedar terdiri dari buku-buku dan bahan pustaka lainnya, juga pengguna dapat saja mengakses informasi dari internet yang tersedia.
· Oleh karenanya ruang perpustakaan juga dapat memberikan layanan internet dengan menyediakan komputer atau peminjaman laptop untuk akses internet.
· Ada hal yang sangat menguntungkan di SDN Ledug adalah adanya Ruang Lab Komputer, adanya akses jaringan internet, dan Ruang Lab Komputer yang bersebelahan dengan ruang perpustakaan, alangkah baiknya maka beberapa sumber daya ini disatukan menjadi ruang perpustakaan yang lebih luas, komplit dan multi fungsi.
· Wacana ini tentu saja membutuhkan musyawarah (biaya) dengan lembaga lain terkait.

15. Ruang Baca Perpustakaan
· Sementara kita beranggapan bahwa ruang baca hanya terbatas di ruang baca perpustakaan yang sangat sempit. Anggapan demikian hanya ada di perpustakaan yang belum memiliki otomasi, atau perpustakaan yang belum mengoptimalkan fungsi dari otomasi.
· Kita bisa bayangkan bila minat baca yang sekolah perjuangkan benar-benar berhasil secara maksimal, hingga dalam satuan waktu tertentu minat baca anak begitu banyak, dan yang pasti ruang baca tidak dapat menampung untuk tempat membaca anak, bila beranggapan ruang baca hanya terbatasi di ruang perpustakaan (gedung perpustakaan sekolah)
· Sebenarnya dengan adanya otomasi maka ruang baca menjadi lebih luas, artinya seluruh area sekolah adalah menjadi ruang baca. Dengan demikian keberadaan Otomasi dapat berfungsi pula untuk memperluas ruang baca siswa.
· Bagaimana dengan keamanan kehilangan buku dan korelasi Otomasi dapat memperluas ruang baca siswa, dapat digambarkan sbb.:
o Siswa pengunjung atau calon pembaca, atau calon peminjam mengambil buku untuk dibaca, bila akan dibaca diluar ruang perpustakaan maka buku wajib di registrasi peminjaman di bagian sirkulasi (buku keluar ruangan harus melewati registrasi otomasi)
o Setelah registrasi buku, siswa bebas membaca di tempat yang disukai, apakah di taman membaca, di teras kelas, atau dimanapun dilingkungan sekolah.
o Bila siswa telah puas membaca maka buku akan dikembalikan waktu itu juga maka siswa wajib meregistrasi kembali pada otomasi untuk dikembalikan, agar siswa tidak kena sangsi mengembalikan.
o Bila siswa tidak mengembalikan buku karena belum tuntas membaca dan hendak dibawa pulang, tidak masalah, karena buka sudah registraasi peminjaman sebelumnya, dan Otomasi akan menjadikannya sebagai buku pinjaman dengan syarat dan ketentuan tata tertib yang berlaku (misal: 3 hari harus kembali, dst.)
o Dari gambaran diatas, maka siswa dapat saja membaca buku dimana saja asal buku yang dibaca diregistrasi terlebih dahulu. Dan sekolah mampu membuat solusi ketika ruang baca yang relatif sempit, dapat diantisipasi memperluasnya dengan bantuan manfaat dari Otomasi.

16. Team Sukses Perpustakaan
· Seluruh warga sekolah, baik itu siswa dan seluruh guru wajib bahu membahu melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan membentuk team sukses di tingkat sekolah, di tingkat kelas, maupun di tingkat kegiatan khusus. Termasuk bekerja sama dengan masyarakat atau orang tua siswa membentuk team khusus untuk kegiatan khusus.
· Anggapan sementara bahwa kegiatan perpustakaan sekolah hanya dikerjakan oleh pengurus perpustakaan yang minim tenaga akan sangat tidak bijak dan tidak menguntungkan untuk mengupayakan keberhasilan visi dan misi perpustakaan.
· Bila dikerjakan secara bersama-sama, apalagi dengan kegiatan atau tugas perpustakaan yang sudah terpola, maka pekerjaan tidak akan terlalu sulit untuk dilaksanakan, dan keberhasilan akan lebih mudah dan cepat terwujud. Semoga…


Dari Otomasi Perpustakaan

17. Piagam Peminjam buku Terbanyak
· Otomasi menyediakan report atau laporan yang dapat dicetak untuk Peminjam buku terbanyak. Peminjam terbanyak dalam kategori per kelas, per paralel kelas, maupun untuk seluruh siswa.
· Printout berupa piagam untuk nama dan jumlah buku yang telah dipinjam.
· Piagam dapat diberikan kepada siswa dalam periode tententu, dengan harapan minat baca anak semakin terdorong dan meningkat.

18. Piagam Ucapan Terima Kasih
· Adalah print out berupa Piagam ucapan terima kasih bahwa anak dimaksud telah menjadi anggota perpustakaan selama bersekolah di SD Ledug.
· Piagam ucapan terima kasih diberikan kepada siswa yang tamat sekolah.
· Terlampir printout histori judul buku-buku yang telah dibaca dengan informasi tanggal pinjam dan tanggal mengembalikan, dimaksudkan untuk memberi ingatan akan buku-buku yang pernah dibacanya.
· Mendorong siswa untuk lebih giat lagi sebagai anggota perpustakaan di sekalah lanjutan.
· Juga untuk memberi informasi bagi orang tuanya tentang keaktifan anaknya di perpustakaan sekolah.
· Diharapkan berimbas tumbuhnya dukungan orang tua terhadap perkembangan perpustakaan sekolah.

19. IDCard Perpustakaan
· Wajib bagi setiap anggota (siswa, guru, dan masyarakat yang membutuhkan) memiliki IDCard anggota perpustakaan.
· Pembuatan IDCard secara langsung dapat dicetak dari program otomasi perpustakaan, beserta pembuatan photo dengan camera yang terhubung ke program, dan menyertakan barcode pada IDCard.
· Dengan peralatan yang ada maka pembuatan IDCard bisa cepat jadi dan bisa ditunggu.
· Siswa memiliki IDCard menumbuhkan kepercayaan dari orang tua murid tentang keanggotaan anaknya di perpustakaan, diharapkan orang tua ada keterkaitan kontribusi terhadap perpustakaan sekolah.
· Alangkah baiknya juga setiap tamu yang datang ke perpustakaan dengan tujuan khusus dapat dikategorikan sebagai pengunjung/anggota, dan diberi IDCard anggota kehormatan.

20. Buku Bibliografi
· Bibliografi adalah daftar susunan secara sitematis dari koleksi buku-buku yang ada di perpustakaan sekolah.
· Susunan bibliografi yang tercetak dari program Otomasi terdiri dari Nama Pengarang, Judul buku, Penerbit, kota penerbit, jumlah halaman, tinggi buku, ISBN, jumlah eksemplar buku, dan nomor rak.
· Manfaat bibliografi adalah disamping untuk informasi koleksi perpustakaan yang dipergunakan secara intern perpustakaan, dipergunakan juga untuk meningkatkan kualitas layanan penelusuran informasi yang cepat dan tepat.
· Penyusunan daftar bibliografi ditutamakan untuk fungsi membantu pemakai mencari dan menelusuri informasi buku tertentu.
· Daftar bibliografi dapat dibendel per edisi dengan cover yang menarik dan kuat agar awet dan dapat dipergunakan oleh anggota.

21. Katalog Kartu
· Katalog Kartu adalah Katalog berbentuk kartu, merupakan suatu rekaman atau daftar bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan yang disusun menurut aturan dan sistem tertentu.
· Memungkinkan seseorang menemukan sebuah buku yang diketahui pengarangnya, judulnya atau subyeknya.
· Menunjukkan buku yang dimiliki perpustakaan dari pengarang tertentu, berdasarkan subyek tertentu, atau dalam jenis literature tertentu.
· Berfungsi sebagai sarana yang sangat diperlukan oleh staf perpustakaan di bagian pengadaan, pengatalogan, kontrol inventarisasi dan pekerjaan-pekerjaan referensi
· Otomasi Perpustakaan menyediakan fasilitas cetak Katalog Kartu dalam 3 jenis: Katalog Pengarang, Katalog judul, dan Katalog Subyek.

22. Katalog Otomasi
· Katalog Otomasi adalah merupakan Program Pencarian koleksi buku yang tersimpan di komputer.
· Sistem pencarian koleksi buku disamping berupa katalog kartu, otomasi sudah menyediakan sistem pencarian yang lebih efektif yaitu dengan mesin pencari otomatis ini.
· Dengan mengetikan kata kunci, maka akan didapat secara cepat buku yang dicari, sekaligus informasi buku serta apakah buku tersebut ada diperpustakaan atau sedang dipinjam dan oleh siapa dan sejak kapan dipinjam.
· Dengan sistem pencarian Otomasi memiliki berbagai keuntungan diantaranya :
· Penelusuran informasi dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
· Penelusuran dapat dilakukan secara bersama-sama tanpa saling mengganggu
· Penelusuran dapat dilakukan dari berbagai pendekatan sekaligus
· Rekaman bibliografi yang dimasukkan ke dalam entri katalog tidak terbatas
· Katalog Otomasi Perpustakaan dapat diakses melalui jaringan komputer client server.

23. Buku Induk Koleksi Perpustakaan
· Buku Induk atau Buku Inventarisasi ini merupakan salah satu buku penting yang harus ada di setiap perpustakaan yang mencatat seluruh data bahan pustaka yang ada di perpustakaan, seperti :
o No Inventaris
o Judul Buku
o No Klas
o Pengarang
o Cetakan/Edisi
o Penerbit
o Kota Terbit
o Tahun Terbit
o Jumlah Halaman
o Tinggi Buku
o Bibliografi
o ISBN
· Seluruh buku harus dicatat dengan nomor inventaris yang berbeda walaupun terdapat sejumlah buku yang judulnya sama. Misalnya, ada 5 buku berjudul Kiat Meniti Buih. Maka buku tersebut diberikan nomor inventaris yang berbeda seperti nomor 00001, 00002, dst.
· Seperti halnya katalog, Buku Induk juga menggambarkan seluruh koleksi yang ada di perpustakaan
· Buku Induk ini terdiri dari Lembaran-lembaran yang dapat dicetak dari Otomasi Perpustakaan sesuai dengan entri data tiap waktunya. (tidak perlu dibendel permanen seperti buku bibliografi tersebut diatas, karena berbeda fungsi)

24. Bebas Pustaka
· Bebas Pustaka adalah surat keterangan yang diterbitkan khusus untuk siswa yang akan keluar dari Sekolah (tamat sekolah atau pindah sekolah), sebagai syarat untuk pengambilan raport atau ijazah.
· Surat Bebas Pustaka menerangkan bahwa siswa dimaksud tidak ada tanggungan meminjam buku, dan ditandatangani oleh pengurus perpustakaan.
· Otomasi secara otomatis akan mencetak dan mendeteksi apakah siswa telah atau belum bebas pustaka.

25. Kumpulan Sinopsis
· Otomasi dapat mencetak kumpulan sinopsis dari database yang tersimpan.
· Pada sinopsis disamping judul dan isi sinopsis, juga sudah tertera pembuat sinopsis, kelas, dan kode katalog.

26. Perlengkapan Data Anggota Perpustakaan
· Formulir Pendaftaran Anggota
· Kartu Anggota
· Barcode Anggota

27. Perlengkapan Koleksi Buku
· Kartu Kembali
· Kartu Buku
· Kantong Kartu
· Label Buku
· Barcode Buku
· Kartu Katalog
o Kartu Katalog Pengaran
o Kartu Katalog Judul
o Kartu Katalog Subyek
o Kartu Katalog Utama
o Kartu Katalog Self List

28. Laporan Sirkulasi Perpustakaan
· Daftar Anggota Aktif meminjam
· Daftar Buku belum kembali
· Daftar Peminjaman
· Daftar Harian Pengunjung
· Daftar Harian Peminjam
· Daftar Bulan sirkulasi Peminjaman
· Daftar Kuartal sirkulasi Peminjaman
· Daftar Tahunan sirkulasi Peminjaman
· Daftar Peminjam terbanyak
· Analisa Peminjaman
  
29. Laporan Grafik
· Grafik Pengadaan Koleksi buku
o Berdasarkan Klasifikasi
o Berdasarkan Jenis
o Total

· Grafik Koleksi buku
o Berdasarkan Klasifikasi
o Berdasarkan Jenis

· Grafik Peminjaman buku
o Berdasarkan Klasifikasi DDC
o Berdasarkan Jenis
o Berdasarkan Kelas
o Berdasarkan Gender
o Total

· Grafik Pengunjung
o Berdasarkan Status Anggota
o Berdasarkan Anggota Siswa
o Total

30. Laporan Lainnya (Printout)
· Daftar koleksi buku berdasarkan kelompok Klasifikasi DDC
· Daftar koleksi buku berdasar alphabet judul buku
· Daftar koleksi buku berdasar nomor urut dan tanggal perolehan (Buku Induk/Inventaris buku)
· Daftar koleksi buku rekapitulasi jumlah judul buku dan persentase dari jumlah keseluruhan, berdasarkan Klasifikasi
· Daftar koleksi buku berdasar nama pengarang, judul, dll (Bibliografi)
· Daftar koleksi buku pilihan
· Daftar koleksi buku yang dianjurkan
· Daftar koleksi berdasar kelompok lain (Fiksi, NonFiksi, Referensi, Buku Paket, Majalah, Surat Kabar, Audio Visual, Koleksi Khusus)





by : Aktivitas Laela Suliswati

Blog Aktivitas Pendidikan. Anda sedang membaca artikel tentang Kegiatan Minat Baca. Oleh Admin, Anda diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya

Salam : Laela Suliswati

1 komentar :

  1. Luar biasa. Langkah-langkah yang sangat tepat untuk menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca anak-anak. Semoga dengan langkah tersebut membawa hasil dan membentuk karakter peserta didik gemar membaca. Terima kasih atas usahanya ini.

    BalasHapus

http://laelasuliswati.blogspot.com/