Wacana
Tulisan ini adalah
wacana berikutnya setelah penulis membuat wacana sebelumnya tentang Duta Pustaka
Direktori Ide dan
Gagasan yang penulis maksudkan adalah usulan untuk kegiatan perpustakaan
sekolah yang secara teknis bertujuan menampung beragam gagasan dari warga
sekolah (siswa dan guru) yaitu gagasan atau ide tentang pengembangan perpustakaan
dalam arti yang seluas-luasnya.
Disebut Direktori karena
ide atau gagasan yang tertampung berupa berkas dapat dibendel atau dibukukan
atau dicetak dalam bentuk direktori (tersusun berdasarkan kategori berkas atau
tema gagasan).
Kita pastinya banyak
mengalami dalam keseharian di sekolah, terkadang gagasan atau ide akan muncul mengalir
sewaktu-waktu, dan kemudian gagasan akan hilang begitu saja seiring waktu bila
tidak ada sistem yang dapat menampungnya.
Model menampung gagasan
ini saya pribadi terispirasi dari anak saya sendiri yang pernah membuat wacana
ini di kepengurusan OSIS SMP Negeri 1 Purwokerto tahun 2010, tapi bukan khusus
untuk perpustakaan sekolahnya, meskipun tidak berjalan mulus sesuai harapan,
setidaknya anak saya pernah mengembangkannya. Dan saya mencoba mengadopsinya
untuk tujuan khusus di kegiatan perpustakaan sekolah.
Dengan model ini
diharapkan akan bermunculan berbagai macam pandangan dari warga sekolah
khususnya dari para siswa tentang perpustakaan, baik pandangan yang sederhana
berupa celoteh siswa tentang perpustakaan yang mungkin saja baru mereka kenali
sampai dengan pandangan berbobobot yang mungkin saja dapat menjadi rujukan
kebijakan sekolah (semisal ide siswa bagaimana cara memperoleh buku yang mereka
dapat lakukan, gagasan membuat kegiatan lomba minat baca, dan seribu
kemungkinan lainnya yang dapat saja tidak terduga dan sangat brilian dari para
siswa yang tentu saja seiring waktu akan semakin berbobot)
Direktori gagasan ini juga
diharapkan bermanfaat khususnya bagi siswa untuk mencoba melatih membuat ide, gagasan,
atau pendapat tentang sesuatu yang menjadi tema, terbiasa melirik dan berfikir
tentang tema tersebut dan berupaya mengadakan pendekatan secara intensif agar
memperoleh suatu gagasan, dan pada akhirnya diharapkan ada keberminatan yang
diharapkan yaitu minat baca yang tinggi. dan siswa terbiasa untuk mencari
referensi diantaranya dengan memanfaatkan perpustaskaan.
Direktori gagasan
tentang tema perpustakaan ini dapat menjadi analisa bagi sekolah tentang
seberapa jauh penilaian dan cara pandang siswa terhadap perpustakaan, dan ini
sangat membantu sekolah untuk membuat kebijakan dan langkah-langkah terbaik
untuk memacu minat baca.
Bagi perpustakaan
sendiri, direktori gagasan ini merupakan karya produktif atau karya kreatif
yang dapat disajikan untuk bahan bacaan, dan bernilai positif pada tingkat
kemajuan sebuah perpustakaan modern, dimana perpustkaan harus dapat memproduksi
hasil karya dari anggotanya (siswa/guru)
Secara umum dapat dijadikan
analisa bagi sekolah tingkat kemajuan program pendidikan mandiri dengan salah
satu cara meningkatkan minat baca melalui berbagai cara dan metode,
Teknis
Teknis penampungan ide
dan gagasan dapat dengan cara membuat kotak penampung yang terbuat dari kayu,
kaca, atau bahan lainnya yang diletakan pada tempat yang strategis dan
dikenali. Cara ini cukup praktis dan biaya pembuatan kotak relatif murah. Tapi
model ini sepertinya ada kelemahan dalam hal pemanfaatannya bila tidak didorong
sebelumnya dengan suatu gerakan yang sedikit memaksa atau diwajibkan untuk
pembiasaan mamasukan gagasan siswa pada kotak gagasan. Dan kelemahan lain dalam
hal penyortiran serta pekerjaan untuk menuliskan kembali gagasan untuk diketik
dan dicetak dalam kumpulan berkas direktori.
Meskipun sebenarnya ada
teknis menampung gagasan ini dengan cara yang lebih baik lagi yaitu melalui
program SMS Gateway yang penulis miliki. Gagasan dapat dikirimkan melalui SMS
dan otomatis masuk ke Komputer Server dan akan dengan sendirinya tersortir
sesuai dengan pengkategorian, sekaligus tersusun menjadi direktori tanpa ada
upaya pengetikan kembali.(kecuali ada koreksi dari editor). Dan kelebihan lain,
server dapat secara otomatis merespon misal setiap seminggu sekali server akan
melayangkan sms balik secara otomatis untuk mengucapkan terima kasih telah
mengirimkan gagasan sebanyak sekian kali pada setiap minggunya, kelemahannya
respon ini tentu saja berbiaya yaitu biaya pulsa pengiriman sms.
Untuk pembiasaan menulis
ide dan gagasan oleh para siswa, sekolah dapat bekerjasama melalui pengurus
OSIS (untuk SMP atau SMA) atau Guru Kelas (untuk SD), untuk menggalang wacana
secara berkala dan periodik. Dengan cara mewajibkan kepada siswa misalnya
kepada siswa baru pada acara MOS. Tentu saja dengan dukungan penuh dan
pembinaan dari sekolah.
Kumpulan dari banyak
gagasan tertulis dibendel menjadi sebuah buku direktori, lengkap dengan
identitas pembuat gagasan dan waktu membuat gagasan. Bendel gagasan dibuat
sedemikian rupa layaknya hasil karya tulis dengan cover dan ilustrasi menarik,
dan direktori ini dapat dicetak secara periodik semisal dengan edisi cetak per
tahun.
Pastinya Direktori
Gagasan akan semakin baik dan berbobot tiap edisinya seiring dengan tumbuhnya
gerakan gagasan dan minat baca. Gagasan satu akan menginspirasi gagasan
berikutnya saling melengkapi menuju pada bentuk gagasan yang lebih baik.
Tidak ada komentar dan
penilaian tentang gagasan, biarkan gagasan mengalir apa adanya. Untuk upaya
pembiasaan budaya tidak takut mengeluarkan pendapat, koreksi dari editor yang
penting tidak menyinggung masalah SARA.
Selamat berkreasi…salam.
by : Aktivitas Laela Suliswati

berarti seperti perpus ya bu guru,,sangat penting sekali untuk menambah ilmu wawasan pendidikan jika pada sekolah-sekolah ada perpustakaannya ya bu guru..hehe
BalasHapus