Kamis, 11 Oktober 2012

Belajar Seni Daur Ulang

Lampu Kap Daur Ulang Limbah Botol Plastik

Ada beberapa dokumentasi yang tercecer dari beberapa kegiatan yang telah kami gelar dan kami kumpulkan dalam serial dibuang sayang ini
Kami hadirkan dengan komentar deskriptif sekedar memberi ilustrasi pada foto foto tersebut, ada komentar berkaitan dan ada juga yang mungkin tidak berkaitan langsung, paling tidak memberi wacana, harapan dan semangat untuk kita semua
Kritik dan saran kami nantikan berkenaan kegiatan yang telah kami laksanakan, dan hanya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa kita berserah diri dan memohon petunjuk.....

1. Tapi dari sini mereka banyak belajar bahwa barang bekas atau limbah juga dapat memberikan manfaat bagi pembuatnya maupun bagi lingkungan dalam mengurangi dampak pencemaran.

2. Suatu bukti bahwa produk dari barang bekas jika dibuat dengan sedikit sentuhan kreativitas dan dikerjakan oleh tangan-tangan terampil dapat memberikan nilai tambah bagi pembuatnya. Selebihnya adalah lampu anggun yang terlihat bukan onggokan sampah plastik yang mengerikan.

3. Sponsorship sangat dibutuhkan untuk membiayai realisasi dalam memperluas promosi lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan ini. Dan untuk memastikan bahwa ada tindak lanjut pasca pelatihan menjadi peluang ekonomi produktif bagi peserta.

4. Warna warni yang tidak pernah membosankan untuk ruangan yang memiliki lampu kap ini, bahkan mampu menerbitkan semangat dan imaginasi. Namun dibalik itu semua pernahkah kita membayangkan bahwa semua pesona itu berawal dari berseraknya botol plastik kotor dan jasa kaum pemulung.

5. Selama dalam pelatihan Daur ulang ini selalu saja anak-anak peserta pelatihan merubung dan menantikan teknis dalam mengolah limbah. Sesekali mereka melontarkan komentar, dan meminta penjelasan ini itu.

6. Instruktur harus bersikap luwes dan mengakomodasi peserta latihan. Di titik inilah esensi pelatihan menemukan bentuknya, tercipta interaksi langsung antara pencipta karya dengan peserta. Tantangan yang diberikan instruktur untuk mendorong semangat kreativitas pesertanya

7. Dunia kreativitas dan pemberdayaan masyarakat adalah yang hendak dipresentasikan LAB Ekspresi bersama team kreatifnya. Kreatifitas dalam arti memberi manfaat kepada yang terbuang, dan menjadikan manfaat tersebut untuk nilai tambah pada peluang ekonomi produktif.

8. Tidak mudah memang memberikan hasil karya yang proses kreatifnya membutuhkan waktu dan biaya tidak sedikit, kemudian di berikan begitu saja kepada masyarakat. Dan inilah tantangan keberanian berfikir alternatif, yaitu ketika karya menjadi media kepedulian.

9. Di tengah pelatihan, diperagaan sebuah adegan drama kaum pemulung yang memiliki anak seorang mahasiswa menghidupi keluarganya dengan memungut limbah botol plastik untuk mencari nafkah. Perjuangan hidup, proses awal daur ulang dan kepedulian terhadap lingkungan.

10. Pelatihan menjadi hidup ketika mereka berkomentar:
“Waah.. aku bisa, ternyata mudah ya…Aku yakin bisa…aku bisa bikin model yang lain…Aku akan coba memproduksinya…
Sungguh mengasyikan ketika kreatifitas mendapatkan bentuknya…

11. Peserta Jamnas dari Propinsi Sumatra Selatan dengan antusias memperhatikan instruktur yang menerangkan daur ulang dan cara pembuatan lampu kap dari limbah botol plastik.

12. Pelatihan Daur Ulang membuat Lampu kap dari Limbah Botol Plastik yang diselenggarakan pada Jambore Nasional di Bumi Perkemahan Baturrdaden dari tanggal 3 – 12 Juli 2001, peserta latihan adalah peserta Jamnas dari berbagai propinsi di Indonesia termasuk peserta dari Malaysia dan Brunai Darussalam.

13. Foto bersama usai pelatihan tak berarti hilang kenangan, bisa jadi merupakan pembuka jalan dan momentum yang penting bagi dirinya untuk berkiprah dan menengok realita daerahnya serta dapat mengoptimalkan segala potensi yang ada. Setidaknya kata ‘bisa’ dalam pelatihan akan menjadi terbiasa untuk dikumandangkan pada potensi lain.

14. Pesan yang dikandung dalam pelatihan bukan hanya sekedar terampil dalam membuat karya daur ulang, lebih dari itu yang lebih penting adalah semangat independensinya dan kreativitas dalam memperlakukan limbah yang terbuang, yaitu ketika ia menjadi media ekspresi yang merangsang munculnya karakter tema dan visual yang baru.

15. Meski beragam latar belakang budaya peserta pelatihan, ada semangat yang sama dan percaya diri untuk telun berlatih dan mendorong bangkitnya kreativitas hingga menemukan gaya sendiri untuk bekal mereka dan ditularkan pada masing-masing komunitas daerahnya

16. Santai tapi serius, peserta dari NTB Lombok, Bangka Belitung, Sumatra Selatan dan dari Sulawesi Tenggara selama satu minggu mengikuti pelatihan untuk ditularkan kepada daerahnya masing-masing. Pelatihan akan memberi motivasi pada mereka untuk peduli pada lingkungannya dan memberi arti serta manfaat pada potensi yang dimiliki daerahnya

17. Dosen UMP dan instruktur dari LAB Ekspresi in action, berkenan membantu kelancaran kegiatan pelatihan dalam rangka penelitian dan pengabdian masyarakat. Kegiatan antara lain Pelatihan Kewirausahaan dan Pelatihan Usaha Lampu Kap Daur Ulang dari Limbah botol Plastik

18. Peragaan seorang pemulung yang diperagakan dari kru LAB Ekspresi. Memberi pemahaman kepada mahasiswa peserta pelatihan tentang proses daur ulang dan pemberdayaan kaum pemulung sebagai bagian dari kegiatan ekonomi masyarakat pinggiran.

19. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Purwokerto mengundang team kreatif dari LAB Ekspresi untuk memberikan motivasi kepada mahasiswa UMP dalam tema kewirausahaan dan pelatihan kreatifitas daur ulang membuat lampu kap dari limbah botol plastik.

20. Sebuah gerakan pemberdayaan bisa muncul karena terjadi sinergi dari unsur-unsur yang mendukungnya

21. Tentang pelatihan lukisan: Mulanya adalah hanya kepedulian terhadap anak dan remaja usia 7 – 18 tahun agar mereka diberikan pengalaman untuk berkreasi, hanya dengan alat sederhana dan seadanya mereka mencoba corat-coret, bekerja dalam tim mengadakan pameran di sekolahnya. (Tema: awal pencerahan dimulai dari trend)

22. Permasalahan lingkungan memang harus kita akrabi sejak dini. Itu pula yang dilakukan LAB Ekspresi yang mencoba mengenalkan permasalahan lingkungan lewat pelatihan daur ulang membuat lampu kap dari limbah botol plastik.

23. LAB Ekspresi adalah sebuah komunitas budaya yang bergerak di bidang daya cipta. Minat utama komunitas ini adalah seni kerajinan, seni lukis, seni pertunjukan, seni grafis dan budaya populer dalam bentuk karya cipta. Agenda utamanya adalah membuka arena penciptaan melalui 1. tradisi apresiasi dan belajar tentang apapun dan dari manapun yang terjangkau. 2. mendorong dan melakukan terobosan berbagai penciptaan di intern komunitas. Untuk memenuhi agenda tersebut antara lain melalui kegiatan pelatihan.

24. Diharapkan setiap peserta pelatihan dapat ambil bagian dari komunitas kecil ini, dan tentunya diperbolehkan untuk memperluas hasil pelatihannya untuk dikembangkan bahkan dijadikan komoditas usaha.

by : Aktivitas Laela Suliswati

Blog Aktivitas Pendidikan. Anda sedang membaca artikel tentang Belajar Seni Daur Ulang. Oleh Admin, Anda diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya

Salam : Laela Suliswati

2 komentar :

  1. iya top banget kalau daur ulang :) aku suka gunain sampah kulit apel buat kecantikan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kreatifitas bisa di sampaikan untuk pembelajaran anak...

      Hapus

http://laelasuliswati.blogspot.com/